Fiber Optik

Fiber-to-the Home (FTTH) has become reality. Sekitar 3 juta pelanggan sudah terkoneksi di Amerika, lebih dari 10 juta pelanggan di Jepang, dan sekitar 15 Juta pelanggan yang sudah merasakan manfaatnya di seluruh dunia.

CEO Digital Equipment Corporation, Ken Olsen, memberikan komentarnya yang cukup kontroversi di tahun 1977 bahwa, “No one will ever want a computer in their home”. Perkembangan tehnologi dan kebutuhan akan komunikasi dan komputerisasi yang cukup pesat hingga saat ini, sudah menjawab pernyataan tersebut. Dengan adanya tehnologi FTTH, bukan hanya kebutuhan piranti komputer tetapi layanan multimedia yang handal sudah dapat dinikmati di rumah dan lingkungan anda.

FTTH saat ini dikenal sebagai solusi paling optimal dalam penyelenggaraan jaringan pita lebar baik di kalangan pengguna baru maupun dikalangan komunitas aktif pengguna jaringan. Mengapa? FTTH memberikan bandwidth yang besar dan fleksibilitas tehnologi yang menjanjikan dibanding beberapa alternatif pilihan dengan tingkat harga yang sama. Pada dekade yang lalu, dengan biaya 84 milyar USD pihak operator jaringan dapat membangun sekitar 100 juta pelanggan, sekitar 850 USD biaya yang dikeluarkan untuk setiap pembangunan satu pelanggan baru, dengan tehnologi, reliability, kapasitas bandwidth dan jumlah pelanggan yang relatif lebih rendah dibanding dengan penggunaan solusi FTTH. Dengan biaya yang lebih rendah, penyelenggara jaringan telephon, penyedia fasilitas umum, bahkan beberapa operator jaringan telah membangun infrastruktur dengan tehnologi fiber. FTTH saat ini sudah banyak diimplementasikan pada beberapa negara di dunia.

Alternatif jaringan wireless seperti WiFi dan Wimax tidak dapat memenuhi kebutuhan High-Definition Television (HDTV) dan pada kenyataannya harus menghadapi permasalahan untuk Standard-Definition Television sekalipun. Varian dari DSL, bahkan dengan tehnologi kabel terbaru dan jaringan satelit komunikasi dapat memenuhi kebutuhan tersebut, meskipun dengan rendahnya reliabilitas dan tingginya biaya operasi.

Tidak ada permasalahan yang berarti untuk penggunaan fiber optik. Pada kenyataannya, satu bandel kabel fiber optik yang tidak lebih besar dari sebuah pensil, dapat membawa dan mengakomodir semua kebutuhan lalu-lintas komunikasi dunia.

Berapa besar bandwidth atau informasi yang kita butuhkan? Standard-Definition Television membutuhkan bandwidth sekitar 2 Mbps. High-Definition Television membutuhkan bandwidth minimum sebesar 4 Mbps, untuk kualitas yang lebih baik lagi, dibutuhkan setidaknya 8 Mbps, meskipun menggunakan tehnologi kompresi yang sudah ada saat ini seperti MPEG4. 3D immersive - HDTV, sebuah tehnologi yang digunakan pada beberapa akademi dan industri games yang berkembang saat ini, membutuhkan bandwidth 100 sampai dengan 300 Mbps. Bandwidth juga dibutuhkan untuk beberapa keperluan; aplikasi internet, download music dan video, online gaming, komunikasi suara, dsb.

Fiber optik mempunya keunikan dalam penyediaan bandwidth dengan jarak relatif lebih jauh dibanding dengan media lain. Media tembaga dapat memberikan bandwidth sebesar 20 Mbps, bahkan varian terbaru DSL dengan tehnologi VDSL2, dapat memberikan bandwidth sebesar 200 Mbps, tetapi kondisi tersebut hanya dapat digunakan dengan panjang sekitar 750 feet (200 meter). Pada penggunaan dengan jarak 1.500 feet (450 meter), hanya dapat membawa bandwidth sebesar 100 Mbps. Perhitngan tersebut, merupakan perhitungan teoritis, pada implementasi di lapangan kemungkinan bandwidth akan diperoleh dibawah nilai perhitungan tersebut. Dengan menggunakan tehnologi fiber optik, kestabilan bandwidth dapat dicapai hingga 15 miles (lebih dari 20 Km) tanpa ada degradasi kualitas dan penambahan penguat signal (repeater). Dengan tehnologi FTTH, sejauh 20 Km pelanggan dapat menikmati kualitas dan kehandalan jaringan tanpa adanya ketergantungan terhadap pasokan listrik, tehnologi tersebut dikenal dengan tehnologi Passive Optical Network (PON). Keunikan lain dari tehnologi fiber optik, bahwa jaringan tersebut dapat dilalui lebih dari satu signal pembawa, hal tersebut sangat baik dan tepat guna dalam penyediaan jaringan multi service, seperti implementasi Triple Play (Data, Video, Voice) dalam satu jaringan yang sama.



Bring the virtual office home. Sepertinya FTTH dapat menjawab kebutuhan dan trend masyarakat dunia saat ini dan masa yang akan datang. Menikmati kemewahan dan gaya hidup dengan bekerja di rumah bukan suatu impian lagi saat ini. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Fiber-to-the-Home Council, diperoleh data bahwa lebih dari 13 persen pelanggan FTTH melakukan pekerjaan mereka di rumah. Lebih dari 7.3 persen dalam sebulan responden menyelesaikan pekerjaan mereka di rumah. Sekitar 59 persen koresponden merasakan manfaat melakukan pekerjaan di rumah dengan menggunakan tehnologi FTTH dibanding solusi penyedia broadband yang lain.

By : Sulu Sebasthiyan Zamara
Sumber : http://www.seratoptik.com/?cat=4
 


0 Response to "Fiber Optik"

Posting Komentar